335; Buku harian (dan apa-apa) yang hilang Vol 3, Malinka


Selasa, 23 Juni 2020.

Selamat ulang tahun yang ketujuh belas, Leon!

Kakak, ini aku, adikmu Shelly. Aku wakilkan tulisan hari ini ya, semenjak suamimu meninggal kamu semakin jarang menulis, sekarang sudah 3 bulan terakhir ini aku tidak pernah melihat kamu menulis buku harian lagi. Kamu mungkin sudah mulai melupakannya. Hari ini Ale sudah berusia 17 tahun, aku percaya dia akan tumbuh menjadi lelaki yang hebat dan kuat seperti yang selama ini kamu bicarakan.

Selama aku mengenal Ale, aku tidak pernah melihatnya menangis, bahkan di hari kematian Kak Jusuf, Ale hanya menangis satu kali saat penurunan peti. Waktu kita menceritakan tentang penyakitmu juga Ale tidak menangis, dia tidak pernah menunjukan kesedihannya di depan siapapun. Tapi hari ini, di hari ulang tahunnya justru aku melihat Ale menangis.

Kak, dia tidak bisa kudekati, waktu aku menghampirinya ke halaman belakang, dia langsung mengusap air matanya lalu tersenyum padaku, “Nggakpapa, Tan, aku seneng liat ibu sehat hari ini.” Katanya. Dari jawaban itu justru aku bisa menangkap kalau selama ini dia banyak memendam rasa takutnya terhadap kondisimu. Di umurnya yang ke-17, aku mendoakan Ale tulus dari dalam hatiku supaya dia bisa bertemu dengan seseorang yang bisa membuatnya nyaman untuk berbicara, membuatnya tidak merasa malu untuk memperlihatkan air mata selayaknya dia terbuka padamu.

Jika nanti kamu membaca tulisan ini, tolong ingat seluruh kejadian menyenangkan di hari ini ya, kita membuat kue bersama dan terakhir kita makan kuenya di taman dekat gedung seni tempat kamu pentas untuk anak-anak panti dulu. Di taman, Ale memainkan biolanya untuk pertama kali di depan orang lain, orang-orang yang berjalan kaki semua berhenti untuk menonton permainan Ale. Kamu sangat bangga padanya.

Kakak... aku minta maaf, tapi mungkin ini saatnya aku menceritakan tentang rencanamu untuk tinggal di eudaimonia pada Aleon. Sudah tidak ada banyak waktu lagi.

Aku adalah salah satu orang yang paling menentang sewaktu kamu membicarakan hal ini dan memperlihatkan seluruh kepesimisanmu. Setiap aku menentang, kamu selalu bilang, 'Shelly, semuanya untuk Ale. Ale tidak boleh menghabiskan waktu mudanya hanya untuk merawatku, dia harus tetap hidup sebagaimananya dia akan tumbuh dan berkembang seperti seharusnya. Hidup Ale tidak boleh berputar hanya untuk aku. Lagipula ini kan hanya kemungkinan terburuknya, setiap manusia harus memiliki rencana.'

Dan sekarang aku tidak menyangka kalau kami akan benar-benar bertemu dengan kemungkinan terburuknya...

Kak Malinka, terima kasih untuk masih mengingat tanggal ulang tahun Ale dan menjadikan usia 17 nya sangat berharga, aku tau kamu berusaha mati-matian untuk bisa mengingat tanggal ulang tahunnya. Kalau anak-anak lain mungkin mengharapkan kado-kado mewah untuk merayakan usia dewasa, Ale hanya butuh ingatanmu tetap ada, ingatanmu adalah kado terbaik untuk Ale. Ingatlah betapa bahagianya kamu sewaktu Ale lahir ke dunia, tolong ingat betapa kamu sangat menyangi Aleon, putramu.


Selamat ulang tahun Aleon, putraku.

Ibu akan mengingat hari ini sebagai kenangan paling indah karena ibu bisa menyaksikan usia 17 tahunmu, gerbang pertama telah terbuka sebelum nanti kamu membuka gerbang selanjutnya menuju perjalanan hidup yang lebih istimewa. Dan ibu akan selalu ikut bersamamu. Jangan takut ya Ale, ibu ada di sini.

Selasa, 23 Juni 2020. Ibu akan mengingat hari ini sebagai salah satu kenangan paling indah di dalam memoriku. Selamat ulang tahun, putraku tersayang.